Adakah proses pembelajaran dalam
cerita dongeng anak? Membacakan dongeng kepada anak pada
sebagian keluarga merupakan sebuah ritunitas yang biasa dilakukan
sebelum tidur. Tetapi seiring dengan kesibukan orang tua yang semakin
padat, membuat orang tua tidak memiliki cukup waktu untuk membacakan
dongeng kepada anak mereka. Padahal membacakan cerita dongeng anak
bukan semata-mata cara membuat anak tertidur. Tetapi kegiatan ini
merupakan bagian dari kreasi pembelajaran bagi anak.
cerita dongeng anak memberikan dampak keceriaan pada
kehidupan masa kanak-kanak. Keceriaan ini tidak hanya memiliki
misi untuk memberikan nasehat kepada anak, tetapi keceriaan ini akan
berimbas kepada meningkatnya kesehatan anak, terbentuknya mental yang
tangguh dan pengalaman moral yang akan mempengaruhi karakter anak pada
saat dewasa.
Sebagai contoh, cerita dongeng anak Putri Salju. Dalam membacakan
dongeng Putri Salju, perlu anda tekankan karakter-karakter baik hati
dari sang putri kepada anak. Adanya tokoh dengan karakter antagonis juga
perlu anda garis bawahi. Menjelaskan mana yang baik dan mana yang tidak
baik dan kemudian merefleksikan kisah tersebut dalam kehidupan
sehari-hari si anak akan semakin membuat anak faham tentang apa yang
boleh dan tidak boleh dilakukannya, sekaligus tentang bagaimana
berinteraksi terhadap sesama dengan baik. Pada bagian ini, kecerdasan
emosional anak yang ditempa.
Membacakan cerita dongeng anak akan mengasah kreatifitas
anak. Pada anak-anak, mereka mimiliki ruang imajinasi yang luas. Dongeng
yang anda bacakan akan melatih imajinasinya ke arah yang positif.
Imajinasi yang positif akan melairkan kreatifitas yang mengagumkan.
Komunikasi antar tokoh dalam cerita dongeng anak juga memberikan
kontribusi tersendiri dalam proses pembelajaran. Lewat komunikasi
tersebut, anak akan belajar tentang keterampilan berkomunikasi.
Komunikasi tokoh dongeng yang anda sampaikan dengan baik akan memberi
anak anda contoh bagaimana cara bertutur kata yang baik dan sopan.
Tips Membcakan Cerita Dongeng Anak
Berikut ini ada beberapa tips membaca cerita dongeng anak agar
dongeng yang anda bacakan menjadi pengalaman yang menarik bagi anak anda
dan pesan-pesan yang terkandung di dalam dongeng mampu mereka mengerti:
Membacalah dengan enjoy.
Alokasikan waktu yang cukup untuk agenda membacakan
dongeng anak – anak. Tidak harus waktu menjelang tidur. Karena hal
terpenting yang harus dilakukan ketika membacakan cerita dongeng anak
adalah anda harus enjoy. Waktu yang luang akan membuat anda semakin
menikmati kegiatan membacaka dongeng. Dengan menunjukkan kenikmatan dan
kesenangan anda dalam membacakan dongeng, anak anda akan lebih tertarik
mendengarkan kelanjutan cerita di dalam dongeng.
Bacalah sesuai dengan alur dongeng.
Setiap cerita memiliki alur yang berbeda. Tugas anda ketika
membacakan cerita dongeng anak adalah mengajak anak anda masuk kedalam
cerita. Ini hanya akan terjadi ketika anda membaca sesuai alur
ceritanya.
Diskusikan dengan anak anda gambar-gambar yang terdapat dalam
buku cerita dongeng anak.
Untuk buku cerita dongeng anak yang dilengkapi gambar, tunjukkan
gambar itu kepada anak anda. Manfaatkan gambar tersebut sebagai topik
diskusi dengan anak anda. Biarkan anak anda dengan bebas
menginterpretasikan gambar tersebut berdasarkan dongeng yang telah
didengarnya.
Jawab pertanyaan anak.
Anak anda akan memunculkan banyak pertanyaan ketika anda membacakan
cerita dongeng anak. Mereka mungkin akan bertanya tentang kosakata yang
tidak dimengerti ataupun tentang jalannya cerita. Ini memberikan anda
kesempatan untuk menjelaskan banyak hal kepada anak anda.
Sampaikan pesan moral dari dongeng.
Setelah dongeng usai dibacakan kepada anak, jangan lupa untuk
mengupas pesan moral dari cerita dongeng anak yang telah dibacakan.
Meminta anak untuk terlebih dahulu menyampaikan pelajaran dari dongeng
akan mengasah kemampuan anak untuk menganalisa. Setelah anak
menyampaikan, giliran anda untuk menjelaskan kepadanya dengan bahasa
yang mudah di fahami.
Dengan membacakan cerita dongeng anak akan membantu
perkembangan emosional anak anda dan bisa meningkatkan daya imaginya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar